Jumat, 30 Juni 2023

SMP Negeri 2 Sei Rampah Bangunanya Memprihatinkan

 




Sergai | gracidanews.com - Ironis benar bila kita melihat sekolah SMP Negeri 2 Sei Rampah, pasalnya sekolah yang berada di pedalaman kecamatan Sei Rampah ini berada di dalam kawasan perkebunan sawit. Sepintas lalu kalau kita lewat dari sekolah tersebut terlihat asri karena di kelilingi banyak pohon pohon di sekitaran sekolah. Namun bila kita masuk ke lokasi sekolah alangkah terkejutnya melihat gedung sekolah yang rapuh dan lapuk,kamis 29/6/2023.


Begitu kita masuk kesekolah maka kita akan di suguhi dengan gedung sekolah yang keropos dengan semen yang sudah mengelupas dari dinding.


Lalu bila kita melangkah masuk ke ruang kelas maka terlihat pintu dan kusen jendela yang lapuk sehingga dengan adanya  kusen yang lapuk ada beberapa kaca jendela yang lepas. Begitu juga dengan pintu yang lapuk sehingga di tutup tidak bisa di kunci lagi karena pintu tersebut sudah tidak rapat lagi jadi untuk menutupnya harus di ganjal dengan batu.


Asbes yang bolong juga menjadi perhatian awak media ini. mengapa asbes yang bolong tidak menjadi perhatian dari sekolah karena sangat membahayakan siswa/i.


Kepala Sekolah SMP Negeri 2 sei Rampah ibu Laika Irva Wisnely Damanik saat di konfirmasi melalui whatsup prihal penggunan dana BOS tentang rehab ringan sekolah ini hanya bungkam dan tidak ada jawaban sampai berita ini di terbitkan.


Dari data Dapodik SMP Negeri 2 Sei Rampah memiliki 448 siswa dengan 15 ruangan belajar dengan 1 ruangan laboratorium.


Alamsyah SH Ketua PERADI Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi sangat menyayangkan kepada pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai membangun hanya di pinggiran jalan lintas saja tapi di kawasan pedalaman kurang perhatian. Seharusnya pembangunan terhadap sekolah ada pemerataan jang hanya di jalan lintas saja agar terlihat cantik namun di dalamnya buruk sekali ungkapnya.

Miris rasanya karena selama ini bupati Sergai dan dinas pendidikan terkesan hanya pencitraan seolah-olah sudah memberikan perhatian khusus terhadap dunia pendidikan, padahal nunggu ada wartawan yang mengkritik, yang melakukan investigasi nanti baru buru-buru dilakukan perbaikan, nah hal ini terlihat kamuflase ditambah lagi dengan adanya dewan pendidikan yang mampunya cuma berpoto2 membagi buku tapi tidak mengetahui apa peran dan fungsinya sbg dewan pendidikan, tapi hal itu kita maklumilah krna proses perekrutannya juga melalui proses yang diduga kuat ilegal, jadi semua terkesan seperti orang yang tidak mempunyai kemampuan sebagai pengawas dalam dunia pendidikan dikab.sergai.(Sopiyan Perss Yan)


EmoticonEmoticon

Postingan Populer